- Posted by : SMP Santa Maria Bandung
- on : February 13, 2025
Penulis : Yona Yolanda Apfia B.
DENGAN BAHASA, KAU KU RAYAKAN
Pagi itu tidak seperti pagi biasanya, rasanya sekolah lebih dipenuhi dengan semangat yang berbeda saat itu. Semangat berbahasa, TOEAN NJONJA SEKALIAN perkenalan kan GASAMARSA 1.0 (Gemilang Bahasa Santa Maria).
Toean Njoja, seorang gadis muda bertanya padaku “bun love languagenya apa?” dengan lantang aku menjawab BAHASA INDONESIA! Dia tertawa, dia mengira aku tak mahir berbahasa Inggris. Tapi memang benar aku suka segalanya tentang bahasa ibu. Aku jatuh cinta pada hal sederhana tentang bahasa. Klise ya? (Jika kamu tidak punya banyak waktu untuk membaca, aku sarankan kamu untuk mencari gambar dan membaca tulisan dibawahnya)
23.55 sebulan sebelum 28 Oktober, aku menatap langit-langit kamarku. Aku berpikir, apa yang aku lakukan untuk merayakanmu? Bagaimana jika aku membawa seseorang yang awalnya senang berbahasa jadi membencinya karna kekalahan sehari? Bagaimana jika aku gagal membawa seseorang yang tidak mencintaimu untuk berbalik arah? Lanjutku sesaat kemudian “ ah, tidak ada yang bisa mempengaruhi mata orang yang sedang jatuh cinta bukan? Sebab menurut kesaksiannya, jika kau jatuh cinta kau akan tau rasanya jadi kalah.” Jadi aku memutuskan mengusahakan yang terbaik dengan 28 orang lainnya.
31 Oktober, bahasaku dirayakan bersama dengan orang-orang yang sama besar dalam mencintaimu. Melalui Gasamarsa, aku mau membawa orang-orang yang belum mencintai bahasa jadi punya bahasa untuk mencintaimu sama seperti yang dijanjikan para pemuda 1928 silam
“ …Ketiga: "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
Hari itu ku rekam semua balutan syair puisi yang dibawakan oleh siswa kesayanganku. Ku dengarkan alunan puisi dalam cantiknya petikan gitar. Hari ini aku sibuk menyimak suara aspirasi muda untuk membawa langkah banyak orang menuju pintu itu; pintu yang berisi angan yang selalu ada dalam konversasi banyak orang dengan Sang Pemilik Kekuasaan. “Angkasa muda mengangkasa tajuknya” Hari itu aku hanyut dalam dalam perjalanan ke Tiongkok melalui lagu. Aku dimanjakan dengan dongeng tatar sunda (menakjubkannya aku baru ini tidak tertidur saat mendengarkannya). Paragraf ini belum cukup untuk menggambarkan betapa segalanya menjadi begitu ajaib, banyak bintang yang aku tatap di hari itu, satu persatu mulai berlomba-lomba agar terlihat paling bersinar. Lagi lagi Bahasa berhasil menciptakan wajah banyak orang tanpa kemurungan. Dari kejauhan aku melihat rona kebahagiaan, mungkin dari kain batik tua yang dikenakan siswa kesayanganku.
Sampai sini aku harap Toean Njoja sudah menangkap alasan mengapa aku begitu mencintai bahasa. Tapi jika tidak, izinkan aku mendeskripsikan alasan dibaliknya.
Melalui kata sederhana, cinta itu tumbuh
Nyanyian bahasa banyak berhasil menautkan hati
Bahkan seseorang yang tanpa suara, bisa menyampaikan rasa yang tak terungkap melalui bahasa sederhana.
Serta ketidaktahuanku, tentang sumringah dalam banyak gundah, tentang tawa yang tertata rapih, tentang pelik dan berisik. Semua bisa dibahasakan.
hari ini di SMP Santa Maria, kita merayakan bahasa, kita kembali merangkul, menggenggam agar tak lepas, menjaga agar tak pergi, bahasa cinta pertamaku. Bahasa Indonesia.
31 Oktober 2024
.
.
Tertanda : Seorang guru bahasa dan
ratusan orang lainnya
yang dirayakan melalui bahasa